Andre Rosiade Kecam Penembakan Perantau Minang di Papua: Janji Kawal Kasus hingga Tuntas
NEWS Burmeso– Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andre Rosiade, menyuarakan kecaman keras terhadap penembakan seorang perantau Minangkabau di Sugapa, Intan Jaya, Papua. Insiden yang terjadi memicu duka mendalam di kalangan masyarakat Minang sekaligus mengingatkan kembali akan pentingnya perlindungan warga sipil di daerah rawan konflik.
Sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM), Andre tak hanya menuntut keadilan bagi korban, tetapi juga berjanji mengawal proses penyelesaian kasus ini hingga tuntas. “Kita sangat berduka dan prihatin. Keamanan masyarakat sipil di Papua harus menjadi prioritas. Pemerintah dan aparat keamanan harus bertindak tegas agar insiden serupa tidak terulang,” tegasnya dalam keterangan pers.
Kronologi dan Solidaritas Masyarakat Minang
Korban, yang merupakan perantau asal Sumatera Barat, tewas dalam insiden penembakan yang belum jelas motifnya. Andre mengapresiasi respons cepat DPW IKM Papua yang berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman.
Proses pemulangan berlangsung penuh empati, mulai dari evakuasi jenazah dari Sugapa, transit di Timika (26/7), hingga penerbangan menuju Padang, Sumatera Barat, untuk kemudian dibawa ke Jambi. “Ini adalah bukti solidaritas dan gotong royong yang luar biasa dari masyarakat Minang,” ujar Andre.
Dia juga menyebut peran kunci Kapolres Sugapa dan AKP Defrizal (Polres Mimika), serta dukungan Pemda Sugapa, yang memastikan proses berjalan lancar.
Pertanyaan Besar: Perlindungan Perantau di Daerah Rawan
Insiden ini menyoroti kerentanan perantau Minang dan warga sipil lainnya di Papua, terutama di wilayah dengan riwayat konflik bersenjata. Andre menekankan, negara harus hadir secara nyata untuk menjamin keselamatan warganya.
“Banyak warga Minang merantau ke Papua untuk berusaha. Mereka adalah pahlawan ekonomi yang berkontribusi bagi daerah, tapi keselamatannya sering terabaikan,” tegas politisi Gerindra itu.
Baca Juga: Pemkab Mamberamo Tengah Gandeng SMA Buper, 16 Siswa Dapat Beasiswa Penuh
Andre mendorong pemerintah daerah dan kementerian terkait (seperti Kemenko Polhukam dan Kemendagri) untuk:
-
Memperketat pengamanan di zona rawan, termasuk meningkatkan patroli dan posko pengaduan warga.
-
Membangun sinergi dengan komunitas perantau, seperti IKM, untuk pendataan dan pendampingan hukum.
-
Mempercepat penyelidikan kasus ini agar pelaku diadili secara transparan.
Janji Pengawalan dan Pesan untuk Masyarakat Minang
Sebagai wakil rakyat dan ketua organisasi Minang, Andre berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas, baik melalui fungsi pengawasan DPR maupun tekanan politik kepada eksekutif. “Saya akan pastikan kasus ini tidak tenggelam. Keluarga korban berhak mendapat keadilan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Andre menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengajak masyarakat Minang di seluruh Indonesia untuk tetap solid, waspada, dan menjunjung perdamaian. “Kita harus bersatu, tapi juga terus mendorong pemerintah agar situasi di Papua benar-benar kondusif,” pesannya.
Sementara itu, pengamat politik Minang, Prof. Syafri Matondang, menilai peran organisasi seperti IKM sangat krusial sebagai “jembatan” antara perantau dan pemerintah. “Tapi, langkah preventif harus lebih masif, misalnya dengan pelatihan keselamatan bagi perantau sebelum berangkat ke daerah konflik,” ujarnya.
Tragedi di Sugapa adalah pengingat pahit bahwa di balik cerita sukses perantau Minang, ada risiko yang harus ditanggung. Solidaritas yang ditunjukkan IKM patut diapresiasi, tapi tanpa tindakan sistemik dari negara, keselamatan warga tetap seperti menggantung di ujung tanduk. Kini, semua mata tertuju pada janji Andre Rosiade dan respons pemerintah.