NEWS Burmeso– Papua kembali diguncang gempa bumi pada Minggu (26/10/2025) sore. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di wilayah tenggara Kabupaten Keerom, Papua. Guncangan dilaporkan terasa di beberapa daerah sekitar, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut keterangan resmi BMKG, gempa terjadi pada pukul 16:43:13 WIB. Titik koordinat pusat gempa berada pada 3,59 Lintang Selatan (LS) dan 143,86 Bujur Timur (BT) atau sekitar 345 kilometer di tenggara Keerom, Papua. Sumber gempa berada di kedalaman 19 kilometer, yang termasuk kategori gempa dangkal.
“#Gempa Mag:5.1, 26-Oct-2025 16:43:13 WIB, Lok:3.59LS, 143.86BT (345 km Tenggara KEEROM-PAPUA), Kedlmn:19 Km #BMKG. Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG melalui akun resminya di platform X (Twitter).
Belum Ada Laporan Kerusakan
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat guncangan gempa tersebut. Tim dari BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pemantauan di lapangan untuk memastikan dampak yang ditimbulkan.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, melalui rilis resminya, menjelaskan bahwa gempa di wilayah tenggara Keerom ini disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan di zona sesar aktif yang berada di wilayah Papua bagian utara.
“Gempa ini tergolong dangkal, sehingga guncangannya dapat dirasakan hingga radius puluhan kilometer dari pusat gempa. Namun berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujar pihak BMKG.
Meskipun pusat gempa cukup jauh dari pemukiman padat, sejumlah warga di wilayah Keerom dan sekitarnya mengaku sempat merasakan getaran ringan hingga sedang selama beberapa detik. Getaran juga dilaporkan terasa di sebagian wilayah Kabupaten Jayapura dan Pegunungan Bintang.
Seorang warga Keerom, Melkias (34), mengatakan dirinya sempat merasakan guncangan saat sedang berada di rumah.
“Awalnya seperti ada truk besar lewat, tapi makin lama terasa bergetar agak kuat. Barang di rak sempat bergoyang, tapi tidak sampai jatuh,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Beras di Nabire Tembus Rp17 Ribu Satgas Pangan Papua Tengah Turun Tangan
Papua Termasuk Wilayah Rawan Gempa
Wilayah Papua dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh posisi geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Interaksi antara ketiga lempeng ini menyebabkan sering terjadinya aktivitas seismik di wilayah timur Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diingatkan untuk selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang jika terjadi gempa susulan.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
Dalam keterangannya, BMKG meminta masyarakat di wilayah terdampak untuk:
-
Tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
-
Tidak panik dan mencari tempat terbuka yang aman saat terjadi guncangan.
-
Memastikan kondisi bangunan tempat tinggal setelah gempa, terutama jika terdapat retakan atau kerusakan struktur.
-
Mengikuti informasi resmi hanya dari BMKG, BPBD, atau pemerintah daerah setempat.
BMKG menegaskan, gempa yang terjadi kali ini tidak menimbulkan potensi tsunami, namun masyarakat diimbau tetap berhati-hati terhadap kemungkinan adanya longsor di daerah perbukitan atau lereng yang curam.
