NEWS Burmeso– Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Mathius D. Fakhiri, resmi menakhodai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Papua setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Papua, yang digelar di Jayapura
Keputusan aklamasi ini diambil setelah panitia Musda menutup masa pendaftaran calon dan hanya menerima satu berkas pencalonan, yakni dari Fakhiri sendiri. Proses penetapan berjalan lancar dan penuh suasana kekeluargaan, dihadiri perwakilan DPP Partai Golkar, DPD kabupaten/kota se-Papua, serta sejumlah tokoh politik dan masyarakat.
Kemenangan Tanpa Kompetisi, Tapi Penuh Makna Persatuan
Dalam sambutan perdananya, Mathius Fakhiri mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada DPP Golkar atas kepercayaan yang diberikan, serta kepada seluruh DPD kabupaten/kota yang mendukung penuh pencalonannya.
“Terima kasih atas kepercayaan dan doa yang luar biasa. Semoga kemesraan dan kebersamaan ini tidak cepat berlalu,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah peserta Musda.
Fakhiri menegaskan, amanah menjadi Ketua DPD bukan sekadar simbol politik, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh kader Golkar Papua. Ia menekankan bahwa semangat yang melandasi kepemimpinannya adalah persaudaraan, solidaritas, dan kerja nyata.
“Golkar harus menjadi rumah besar yang merangkul semua kepentingan dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Papua,” tegasnya.
Golkar Papua Sebagai Rumah Besar dan Mitra Pembangunan

Baca Juga: Gempa Dahsyat Guncang Sarmi Papua Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah
Sebagai sosok yang berpengalaman di dunia pemerintahan dan keamanan, Mathius Fakhiri memiliki visi menjadikan Golkar Papua lebih terbuka dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, partai politik tak boleh hanya sibuk di panggung elektoral, melainkan juga harus hadir di lapangan sosial dan ekonomi rakyat.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara partai dan pemerintah daerah dalam membangun Papua yang berkeadilan dan berkelanjutan. Menurut Fakhiri, Golkar Papua harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menegakkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.
Fokus pada Konsolidasi dan Kaderisasi Menuju 2029
Dalam arahannya, Fakhiri menekankan dua hal utama: penguatan konsolidasi internal dan pembinaan kader muda. Ia menilai bahwa tantangan politik ke depan menuntut soliditas organisasi yang kokoh dan regenerasi yang berkelanjutan.
Ia mengajak seluruh jajaran pengurus di tingkat kabupaten dan kota untuk memperkuat komunikasi politik, memperluas basis dukungan, dan menghadirkan program yang nyata di tengah masyarakat.
“Soliditas adalah kunci. Tanpa persatuan, sebesar apa pun potensi kita tidak akan berarti,” ujarnya.
“Regenerasi bukan pilihan, tapi keharusan. Golkar harus menjadi tempat tumbuhnya pemimpin masa depan Papua yang cerdas, jujur, dan berjiwa melayani,” katanya.







