, ,

Mahasiswa IPB Gugur Saat Ekspedisi di Papua Kampus Gelar Sarjana Pertanian

by -170 Views

NEWS Burmeso– Duka menyelimuti kampus hijau Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Salah satu mahasiswa, Anggit Bima Wicaksana, peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP), gugur saat menjalankan tugas riset dan pemetaan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi Bomberay, Tomage, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Namun di tengah kesedihan itu, hadir secercah penghormatan: IPB University secara resmi menganugerahkan gelar Sarjana Pertanian (S.P.) kepada almarhum Anggit — sebuah bentuk apresiasi atas dedikasi, semangat, dan perjuangannya yang luar biasa hingga akhir hayat.

Sudah Selesaikan Skripsi Sebelum Ekspedisi

Sebelum berangkat ke Papua, Anggit yang akrab disapa Bimo, telah menuntaskan seluruh proses akademiknya di Fakultas Pertanian IPB. Ia sudah menyelesaikan skripsi dan duduk di semester sembilan.

“Mencermati prestasi dan catatan akademik yang ada, maka pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa Saudara Anggit Bima Wicaksana kami nyatakan lulus sebagai sarjana,” ujar Rektor IPB, Prof. Arif Satria, dalam pernyataan resmi kampus.

Arif juga menegaskan bahwa pihak universitas akan mengundang kedua orang tua almarhum untuk menghadiri acara wisuda pada 29 Oktober 2025 di Kampus IPB Dramaga, Bogor, guna menerima ijazah atas nama putra mereka.

Aktif, Cerdas, dan Penuh Dedikasi

Sebagai mahasiswa, Bimo dikenal aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan kampus. Ia menjabat sebagai Ketua Angkatan Ilmu Tanah 58, Badan Pengawas HMIT, Koordinator Lapangan Fakultas Pertanian, sekaligus Asisten Praktikum Praksis Survei, Pemetaan, dan Evaluasi Lahan.

Tak berhenti di situ, Bimo juga dipercaya menjadi Koordinator Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari IPB University — sebuah program riset dan pengabdian mahasiswa ke wilayah-wilayah terpencil Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi.

Mahasiswa IPB Meninggal Saat Ekspedisi Patriot di Papua, Rektor: Kami Kehilangan Anak Muda Pejuang - Tribunnewsdepok.com

Baca Juga: Menko IPK AHY Kumpulkan Gubernur Papua Bahas Trans Papua

Keputusan IPB menganugerahkan gelar sarjana untuk Anggit juga mendapat apresiasi dari Kementerian Transmigrasi.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebut, penghargaan tersebut bukan hanya simbol akademik, tetapi juga pengakuan terhadap pengabdian dan kerja keras Anggit dalam membantu pembangunan wilayah terpencil.

“Insyaallah almarhum Saudara Anggit Bima Wicaksana juga akan diberikan gelar Sarjana Pertanian. Kami mengundang kedua orang tua beliau untuk hadir di acara wisuda bulan ini,” kata Menteri Iftitah dalam keterangannya.

Kronologi Kecelakaan di Papua Barat

Tragedi yang menimpa Anggit terjadi saat ia sedang menjalankan tugas lapangan bersama tiga rekannya di Fakfak, Papua Barat. Sebagai koordinator kelompok riset, Anggit bertanggung jawab memimpin kegiatan pemetaan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi tersebut.

Pada Selasa sore (21/10), cuaca di lokasi diketahui sedang hujan deras. Karena kondisi jalan licin dan berkelok, Anggit memutuskan untuk berangkat hanya bersama satu rekan laki-laki, Andra, sementara dua rekan perempuan diminta tinggal demi keselamatan.

Namun di sebuah tikungan tajam, sepeda motor yang dikendarai Anggit tergelincir setelah melakukan rem mendadak. Keduanya terpental ke arah berbeda — Anggit ke kanan, Andra ke kiri.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.