, ,

Di Kedalaman Grasberg Block Cave, Operasi Megah Terhenti oleh Bencana Longsor

by -530 Views

Tragedi di Bawah Bumi Papua: Tambang Bawah Tanah Freeport Longsor, 7 Pekerja Terjebak

NEWS Burmesso– Di kedalaman perut bumi Papua, di mana cahaya matahari tak mampu menembus, sebuah tragedi kembali mengingatkan kita akan dahsyatnya kekuatan alam dan kompleksitas industri ekstraktif. Tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengalami insiden longsor pada Senin malam, 8 September 2025. Peristiwa yang terjadi tepat pukul 23.21 WIT itu menyebabkan tujuh orang pekerja terperangkap, memicu operasi penyelamatan besar-besaran yang masih berlangsung hingga berita ini diturunkan.

Kronologi dan Titik Kejadian

Menurut Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, pihaknya langsung berkoordinasi dengan manajemen PTFI setelah menerima laporan kejadian. Insiden terjadi di area Grasberg Block Cave, sebuah tambang bawah tanah canggih yang menggunakan metode block caving. Metode ini melibatkan pengerukan bijih dari bawah sehingga batuan di atasnya ambruk secara terkendali ke dalam drawpoint (titik pengambilan). Namun, dalam insiden ini, yang terjadi adalah aliran material basah dalam volume besar, seperti dijelaskan oleh VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati.

Di Kedalaman Grasberg Block Cave, Operasi Megah Terhenti oleh Bencana Longsor
Di Kedalaman Grasberg Block Cave, Operasi Megah Terhenti oleh Bencana Longsor

Baca Juga: Cipayung Plus Kepung DPR Papua Tuntut Transparansi Dana Otsus dan Pemberantasan Tambang Ilegal

Material basah (wet muck) atau slurry—campuran antara tanah, batuan, dan air—ini mengalir dan menutup akses ke area tertentu, memutus jalur evakuasi bagi tujuh pekerja yang sedang bertugas. Longsoran material jenis ini dalam dunia pertambangan dikenal berbahaya dan sulit diprediksi.

Upaya Evakuasi: Berkejaran dengan Waktu

Proses evakuasi menjadi tantangan berat bagi tim penyelamat. Tim Emergency Response Group (ERG) PTFI di Tembagapura langsung diterjunkan untuk melakukan operasi pengerukan material atau mucking. Tujuannya jelas: membuka akses yang tertutup untuk mencapai lokasi ketujuh pekerja yang terjebak.

“Lokasi para pekerja yang terjebak telah diketahui dan mereka diyakini aman. Crew sedang berupaya membersihkan akses untuk evakuasi yang aman dan cepat,” kata Katri Krisnati, mencoba memberikan secercah harapan di tengah situasi yang mencemaskan.

Seluruh operasi penambangan di area tersebut telah dihentikan sementara. Semua sumber daya perusahaan dipusatkan untuk satu misi: menyelamatkan ketujuh nyawa tersebut. Krisnati juga memastikan bahwa kebutuhan dasar para pekerja yang terjebak, seperti suplai oksigen, air, dan komunikasi, tetap terpenuhi selama proses evakuasi berlangsung.

Siapa yang Terjebak?

Hingga saat ini, identitas ketujuh pekerja yang terjebak masih dalam proses pendataan dan koordinasi lebih lanjut. Polres Mimika dan manajemen PTFI masih menahan informasi detail hingga keluarga dari para korban diberitahu secara resmi. Yang diketahui, mereka adalah karyawan kontraktor yang bekerja di area GBC tersebut.

Grasberg Block Cave: Raksasa di Bawah Tanah

Insiden ini menyoroti kembali operasi tambang bawah tanah Freeport yang merupakan salah satu yang terbesar dan paling kompleks di dunia. Grasberg Block Cave adalah proyek raksasa yang dirancang untuk mengambil alih produksi dari tambang terbuka Grasberg yang telah beroperasi puluhan tahun. Tambang bawah tanah ini adalah masa depan Freeport, dengan cadangan mineral yang sangat besar yang terletak ribuan meter di bawah permukaan.

Operasi di kedalaman bumi seperti ini penuh dengan risiko geoteknik yang tinggi. Tekanan batuan, air tanah, dan sifat batuan yang bisa berubah-ubah memerlukan sistem monitoring dan protokol keselamatan yang sangat ketat. Insiden longsor material basah menunjukkan bahwa meski dengan teknologi mutakhir, alam tetap memiliki kekuatan yang tak terduga.

Jejak Keselamatan dan Tantangan Operasional

Ini bukan kali pertama insiden terjadi di operasi Freeport. Pada 2013, tambang ini pernah mengalami runtuhnya terowongan yang menewaskan 28 pekerja. Tragedi tersebut menjadi pelajaran pahit yang mendorong perbaikan besar-besaran dalam budaya keselamatan.

Pertanyaan kritis kini muncul: Apakah sistem monitoring geoteknik sudah berjalan optimal? Bagaimana dengan manajemen air tanah yang menjadi pemicu material basah? Investigasi mendalam pasti akan dilakukan untuk menjawab ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa.

Doa dan Harapan

Sementara tim penyelamat berjuang melawan waktu dan material bumi, doa dan harapan mengalir dari seluruh penjuru. Keluarga pekerja menanti kabar baik, rekan-rekan sekerja mereka berharap yang terbaik, dan seluruh bangsa Indonesia memusatkan perhatian pada Mimika.

Tragedi di Grasberg Block Cave ini adalah pengingat nyata tentang harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang kita gunakan sehari-hari. Ia adalah cerita tentang manusia-manusia pemberani yang bekerja di kegelapan untuk mengekstrak mineral, menghadapi risiko yang tak terlihat oleh mata dunia.

Kami akan terus memperbarui perkembangan terbaru dari proses evakuasi ini. Semoga semua upaya penyelamatan berjalan lancar dan ketujuh pahlawan pekerja itu dapat dievakuasi dengan selamat.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.