,

Kampung Yeleas Yahukimo Kembali Tenang, Pengungsi Dipulangkan dengan Haru

by -18 Views

Pengungsi di Yahukimo Resmi Dipulangkan, Theo Hesegem: Saatnya Hidup Damai dan Menolak Kekerasan

NEWS Burmeso — Suasana haru dan penuh kelegaan menyelimuti Kampung Yeleas, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, saat ratusan pengungsi akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah mereka, Kamis (10/7/2025) pukul 13.30 WIT.

Mulai Kondusif, Ratusan Warga Yahukimo Kembali ke Rumah
Kampung Yeleas Yahukimo Kembali Tenang, Pengungsi Dipulangkan dengan Haru

Pemulangan ini dipimpin langsung oleh Tim Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) yang dikomandoi oleh aktivis kemanusiaan Theo Hesegem. Kegiatan ini berlangsung di halaman Gereja Kingmi Yeriko Halihalo, lokasi pengungsian sejak konflik bersenjata melanda wilayah tersebut.

“Hari ini, atas nama tim, saya secara resmi menyatakan bahwa para pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan hidup dengan damai,” ucap Theo dengan penuh empati.

YKKMP Pasang Simbol Damai: Tolak Kontak Senjata di Tanah Papua

Sebagai bentuk komitmen damai, YKKMP memasang baliho larangan segala bentuk pertumpahan darah dan kontak senjata di wilayah Tangma. Theo juga menegaskan pentingnya masyarakat bersikap netral dan menolak keberadaan kelompok bersenjata, baik TPNPB-OPM maupun aparat TNI non-organik.

“Kami berharap tidak ada lagi dukungan terhadap kelompok bersenjata di Tangma. Papua butuh damai, bukan konflik,” tegas Theo.

Gereja Jadi Benteng Terakhir Keselamatan Warga

Ketua Klasis Tangma, Pdt. Yanius Hesegem, juga menyerukan peran gereja sebagai tempat perlindungan umat di tengah situasi genting. Ia meminta para gembala untuk menjadi pelindung dan pemandu jemaat menghadapi ketidakpastian.

Baca Juga : Krisis Pangan Akibat Banjir, Warga Kampung Tomerau Merauke Terisolasi Dua Pekan

“Jika terjadi konflik, umat Tuhan harus berlindung di gereja. Gereja adalah benteng keselamatan terakhir,” tegasnya.

Tak hanya itu, Pdt. Yanius juga mengimbau jemaat untuk menjauhi ganja dan zat adiktif lainnya.

“Ganja merusak masa depan anak cucu kita. Gereja dengan tegas menolaknya,” ujarnya.

Dukungan Mahasiswa dan Legislator: Suara Damai dari Papua

Dukungan terhadap pemulangan ini juga datang dari Solidaritas Mahasiswa Peduli Kemanusiaan, yang diwakili Tefen Pahabol. Mereka menegaskan akan terus mengadvokasi hak-hak masyarakat sipil melalui media dan aksi damai.

“Kami menyerukan generasi muda menjauhi ganja, miras, narkoba, dan seks bebas. Kami ingin Papua yang sehat dan damai,” tegasnya.

Sementara itu, tiga legislator dari Daerah Pemilihan 3, yakni Amirson Heselo, Agus Asso, dan Salan Elopere, turut hadir di lokasi sebelumnya untuk menyalurkan bantuan secara langsung ke masyarakat terdampak.

Kepala Kampung Ucap Syukur dan Terima Kasih

Menutup acara, Kepala Kampung Yeleas, Emaus Aspalek, menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan serta apresiasi kepada semua pihak, termasuk YKKMP, mahasiswa, dan wartawan.

“Terima kasih atas semua perhatian dan perlindungan terhadap masyarakat kami dari ancaman operasi militer. Kami bisa kembali ke rumah dengan hati tenang,” ungkapnya.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.