Menteri Bahlil Pastikan Akses Listrik Merata di Papua: Transformasi Pendidikan dan Ekonomi Desa
NEWS Burmeso – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke beberapa desa terpencil di Papua untuk memastikan program Listrik Perdesaan (Lisdes) benar-benar menjangkau masyarakat di pelosok negeri. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan keadilan energi, khususnya di wilayah timur Indonesia yang selama ini kerap tertinggal dalam hal infrastruktur dasar.
Listrik Membawa Harapan Baru bagi Pendidikan di Desa Tindaret
Salah satu desa yang disambangi Bahlil adalah Desa Tindaret di Kepulauan Yapen . Saat ini, kehadiran listrik telah membawa perubahan yang signifikan, terutama di sektor pendidikan. Sekolah Dasar (SD) setempat yang sebelumnya kesulitan mengakses listrik, kini bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung proses belajar mengajar.
“Listrik ini bukan sekedar meredam, tapi juga membuka pintu pengetahuan bagi anak-anak Papua. Dengan adanya listrik, mereka bisa belajar menggunakan komputer, internet, dan alat digital lainnya. Suatu hari nanti, mereka akan menjadi pemimpin di tanah Papua,” tegas Bahlil.
Program elektrifikasi ini sejalan dengan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran. Diharapkan, dengan adanya listrik, kesenjangan pendidikan antara kota dan desa dapat dikikis, sehingga anak-anak Papua memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing di era digital.
Dari 12 Jam Menuju 24 Jam: Perjuangan Listrik di Pulau Owi
Selanjutnya Bahlil melanjutkan perjalanan ke Pulau Owi, Kabupaten Biak Numfor. Selama ini, masyarakat di pulau ini hanya menikmati listrik selama 12 jam sehari yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Kondisi ini sangat menghambat produktivitas warga, terutama di malam hari.
Merespons hal tersebut, Bahlil berjanji untuk meningkatkan kapasitas pembangkit dan menambah tangki bahan bakar agar pasokan listrik bisa menyala 24 jam penuh.
Baca Juga: Bank Papua Kobakma Optimis Kolaborasi Ini Dorong Pertumbuhan Ekonomi Mamberamo Tengah
“Kami berkomitmen untuk memenuhi permintaan masyarakat di sini. Listrik 24 jam bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Peta Jalan Listrik Perdesaan Papua 2025–2029
Untuk mempercepat elektrifikasi di Papua, Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) telah menyusun Daftar Peta Jalan Papua 2025–2029. Beberapa strategi yang akan dijalankan meliputi:
- Perluasan jaringan listrik ke desa-desa terisolir.
- Pembangunan jaringan listrik kecil (jaringan listrik kecil) untuk daerah yang sulit dijangkau.
- Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) individual dilengkapi baterai untuk rumah tangga.
Dengan pendekatan ini, diharapkan 100% desa di Papua akan teraliri listrik dalam beberapa tahun ke depan.
Kolaborasi Kunci Sukses Elektrifikasi Papua
Bahlil menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, PLN, dan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam menuntaskan masalah kelistrikkan di Papua. Tantangan geografis dan infrastruktur yang masih minim tidak boleh menjadi alasan untuk menunda pembangunan.
“Kami tidak akan berhenti sampai seluruh rakyat Papua merasakan energi keadilan. Listrik adalah hak dasar, dan kami akan memastikan tidak ada lagi daerah yang gelap gulata,” tegasnya.
Kunjungan Menteri Bahlil ke Papua membawa angin segar bagi masyarakat desa yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Listrik bukan sekadar penerang, tapi juga pembuka jalan bagi kemajuan pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan semua pihak, mimpi “Papua Terang” bukan lagi sekedar wacana, namun kenyataan yang diwujudkan langkah demi langkah.
