NEWS Burmeso– Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 pada Kamis siang, pukul 12.48 WIB. Gempa yang pusatnya berada di darat dengan kedalaman 18 km ini menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah rumah dan infrastruktur publik di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, data awal mencatat 20 unit rumah mengalami kerusakan berat (RB), sementara 30 unit rumah lainnya rusak ringan (RR). Selain itu, sejumlah fasilitas umum terdampak, termasuk tiga gereja, dua jembatan, dua pasar, dan 13 bangunan umum lainnya.
“Getaran gempa dirasakan cukup kuat di wilayah Sarmi dan sekitarnya selama kurang lebih 3 detik. Masyarakat sempat panik dan berhamburan ke luar rumah saat gempa terjadi,” ujarnya.
Wilayah Terdampak dan Respon Cepat Tim Lapangan
Gempa bumi ini berdampak pada lima distrik, yaitu Sarmi Kota, Sarmi Selatan, Pantai Timur Bagian Barat, Tor Atas, dan Pantai Barat, yang kini sedang dalam proses pendataan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB bersama aparat daerah tengah melakukan kaji cepat di lapangan untuk menilai kerusakan dan kebutuhan mendesak warga.
Hingga laporan terakhir, belum ada korban jiwa akibat gempa. Namun, kerusakan infrastruktur menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga, terutama mengingat kondisi sejumlah bangunan yang retak dan berpotensi roboh.
BPBD Kabupaten Sarmi, bersama TNI-Polri, instansi teknis, dan relawan, telah mengaktifkan posko siaga darurat 24 jam untuk memantau situasi dan mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
Imbauan bagi Masyarakat
BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Abdul Muhari menghimbau warga untuk tetap tenang, tidak panik, dan waspada terhadap informasi yang tidak benar. Warga diminta menjauhi bangunan yang rusak atau retak serta area berisiko seperti tebing dan lereng curam.
“Walaupun gempa ini tidak berpotensi tsunami, keselamatan warga tetap menjadi prioritas. Jangan mendekati bangunan yang berpotensi roboh dan selalu patuhi arahan petugas di lapangan,” tambahnya.

Baca Juga: Sopir Asal Makassar Tewas Ditikam KKB di Halaman Gereja Yahukimo
Gempa Bumi di Papua: Fenomena Alam yang Harus Diwaspadai
Papua merupakan salah satu wilayah yang rawan gempa bumi karena letaknya di zona pertemuan lempeng tektonik. Gempa yang terjadi di darat seperti di Sarmi ini memang berpotensi menimbulkan kerusakan lokal, meskipun tidak menimbulkan tsunami.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa kesiapsiagaan warga dan respon cepat aparat berperan penting dalam meminimalisir korban. Langkah-langkah sederhana seperti evakuasi cepat, menjauhi bangunan retak, dan tetap mengikuti informasi resmi dapat menyelamatkan nyawa.
Langkah Pemulihan
Saat ini, fokus utama pemerintah dan BNPB adalah menyelesaikan pendataan kerusakan dan memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Selain itu, upaya mitigasi dan edukasi kebencanaan terus dilakukan agar masyarakat lebih siap menghadapi gempa susulan atau bencana alam lain di masa depan.
BNPB juga mengingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga di Kabupaten Sarmi dan sekitarnya diimbau untuk tetap waspada, memantau informasi resmi, dan selalu menyiapkan rencana darurat keluarga.
Gempa bumi M 6,6 ini kembali menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dan solidaritas masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam. Kerjasama antara pemerintah, TNI-Polri, relawan, dan warga akan menentukan seberapa cepat wilayah terdampak bisa pulih dan beraktivitas normal kembali.







