NEWS Burmeso– Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat pagi menggetarkan Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Getaran kuat tidak hanya membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah, tetapi juga menimbulkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, salah satunya Jembatan Siriwini Bawah.
Jembatan yang menjadi jalur vital penghubung antarwilayah itu tampak mengalami retakan dan kerusakan struktural di beberapa bagian. Kondisi ini sontak menjadi perhatian warga sekitar, mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama yang dilalui masyarakat setiap hari, termasuk para pelajar yang berangkat ke sekolah.
Warga Cemas Kehilangan Akses Penting
Bagi warga Nabire, Jembatan Siriwini Bawah bukan sekadar bangunan beton. Fungsinya sangat penting sebagai jalur transportasi penghubung antar-kampung, akses menuju sekolah, pasar, hingga fasilitas kesehatan. Kerusakan yang terjadi menimbulkan kekhawatiran akan lumpuhnya aktivitas masyarakat bila jembatan tak segera diperbaiki.
“Jembatan ini satu-satunya jalur cepat. Kalau sampai putus total, kami akan kesulitan,” ujar seorang warga setempat dengan nada cemas.
Para pelajar pun ikut memperhatikan kondisi jembatan pascagempa. Beberapa dari mereka terlihat berhenti di sekitar lokasi, menyaksikan langsung retakan pada badan jembatan yang sebelumnya kokoh berdiri.
Pemerintah Turun Tangan
Pasca-gempa, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Tengah bersama aparat setempat langsung melakukan peninjauan lapangan. Pemerintah berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jembatan untuk memastikan tingkat kerusakan serta keamanan penggunaannya.
“Fokus kami adalah keselamatan masyarakat. Jika jembatan masih bisa digunakan, akan ada pengawasan ketat. Namun jika dinilai berbahaya, kami akan menutup sementara dan menyiapkan jalur alternatif,” ujar salah satu pejabat BPBD Nabire.

Baca Juga: Wamendagri Janji Tindak Lanjuti Arahan Wapres Gibran Usai Kunjungan ke Papua
Selain jembatan, beberapa rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Meski demikian, hingga kini belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.
Pentingnya Infrastruktur Tahan Bencana
Kejadian ini kembali menyadarkan masyarakat betapa pentingnya pembangunan infrastruktur yang ramah terhadap bencana alam, khususnya di wilayah rawan gempa seperti Papua. Kerusakan pada Jembatan Siriwini Bawah menunjukkan bahwa infrastruktur vital perlu mendapat perhatian serius dalam hal desain, kualitas material, dan standar keselamatan.
Pakar kebencanaan menilai bahwa jembatan dan bangunan publik di daerah rawan gempa harus mengikuti standar konstruksi tahan gempa. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan rutin melakukan inspeksi serta perawatan berkala agar infrastruktur tetap aman digunakan.







