, ,

Mayer Wenda Tewas, Apakah Konflik Papua Akan Mereda?

by -977 Views

Buron Sejak 2014, Wakil Panglima OPM di Papua Pegunungan Tewas Disergap TNI

BERITA Burmeso – Mayer Wenda alias Kuloi Wonda tewas dalam kontak tembak dengan prajurit TNI pada Selasa (5/8/2025) sore. Sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya, Mayer Wenda merupakan buron yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014 karena keterlibatannya dalam berbagai aksi kekerasan di wilayah Papua Pegunungan.

Operasi penindakan ini menjadi sorotan publik karena Mayer Wenda dikenal sebagai salah satu aktor intelektual di balik sejumlah serangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil. Bagaimana kronologi penyerbuan ini? Apa dampaknya terhadap keamanan di Papua? Simak analisis lengkapnya berikut ini.

Profil Mayer Wenda: Buron yang Menjadi Sasaran Operasi Keamanan

Mayer Wenda bukanlah nama asing dalam konflik bersenjata di Papua. Selama lebih dari satu dekade, pria ini tercatat terlibat dalam berbagai aksi kekerasan, termasuk:

  • Penyerangan Mapolsek Pirime (2012)  – Kelompoknya menyerang pos polisi, merusak fasilitas, dan mengancam staf polisi.

  • Pembunuhan Anggota Polri di Tolikara (2012)  – Mayer Wenda diduga menjadi otak di balik eksekusi terhadap anggota kepolisian yang sedang bertugas.

  • Penghadangan Patroli dan Penembakan di Lanny Jaya (2014)  – Aksi ini menjadi puncak yang membuatnya masuk DPO dan menjadi target operasi keamanan.

Selain itu, Mayer Wenda juga diduga terlibat dalam upaya penggalangan dana ilegal, penyelundupan senjata, dan propaganda separatisme melalui jaringan bawah tanah OPM.

Mayer Wenda Tewas, Apakah Konflik Papua Akan Mereda?
Mayer Wenda Tewas, Apakah Konflik Papua Akan Mereda?

Baca Juga: Kepala BKAD Mamberamo Raya Ditahan, Dugaan Korupsi Dana Covid-19 Capai Rp3 Miliar

Kronologi Kontak Tembak di Kampung Mukoni

Berdasarkan laporan Puspen TNI, operasi penindakan dilaksanakan pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 16.30 WIB di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya. Intelijen TNI telah melacak pergerakan selama beberapa pekan sebelum akhirnya menentukan lokasi persembunyiannya.

Saat ditemukan, Mayer Wenda tidak menyerah. Bersama kelompoknya, termasuk seorang yang diduga adiknya, Dani Wenda, mereka melakukan perlawanan bersenjata. Personil TNI pun mengambil tindakan tegas, mengakibatkan Mayer dan Dani tewas di tempat.

Barang Bukti yang Disita

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain:

  • 1 pucuk senjata api jenis revolver

  • 24 butir amunisi

  • 2 KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda

  • 2 unit telepon genggam

  • Uang tunai Rp 65.000

  • 1 buah noken (tas tradisional Papua)

Jenazah kedua pria tersebut telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk identifikasi lebih lanjut.

Dampak Operasi Keamanan terhadap Papua

Kematian Mayer Wenda menjadi pukulan bagi jaringan OPM di wilayah Lanny Jaya dan sekitarnya. Sebagai wakil panglima, ia memiliki pengaruh yang kuat dalam menggerakkan kelompok bersenjata. Namun, operasi ini juga berpotensi memicu balas dendam dari sisa-sisa kelompoknya.

Respons dari Berbagai Pihak

  • TNI : Menegaskan bahwa operasi ini bagian dari penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata.

  • Tokoh Masyarakat Papua : Beberapa mendukung tindakan tegas TNI, sementara yang lain khawatir akan eskalasi kekerasan.

  • Aktivis HAM : Meminta transparansi penyelidikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran HAM dalam operasi tersebut.

Masa Depan Konflik Papua: Akankah Berakhir?

Meski Mayer Wenda telah meninggal, akar masalah di Papua masih kompleks. Konflik bersenjata, ketimpangan pembangunan, dan isu HAM tetap menjadi tantangan besar. Pemerintah terus mendorong pendekatan dialog dan pembangunan infrastruktur, namun kelompok separatis masih aktif melakukan perlawanan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  1. Peningkatan Dialog  – Pendekatan humanis dengan melibatkan tokoh adat dan pemuda Papua.

  2. Percepatan Pembangunan  – Infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan harus merata hingga ke pedalaman.

  3. Intelijen yang Lebih Efektif  – Memutus jaringan pendanaan dan senjata ilegal kelompok bersenjata.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.