NEWS Burmeso– Situasi keamanan di Kabupaten Asmat, Papua, kembali menjadi perhatian nasional setelah insiden penembakan terhadap warga sipil beberapa waktu lalu menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Sebagai langkah cepat dan tegas, Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan pasukan tambahan dari Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua guna memperkuat stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Dua peleton Brimob, masing-masing berasal dari Jayapura dan Batalyon D Merauke, resmi tiba di Kota Agats. Kedatangan mereka di Pelabuhan Feri Agats langsung disambut Wakapolres Asmat, Kompol Haryono, S.H., bersama jajaran kepolisian setempat.
“Penebalan pasukan dilakukan agar situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif. Polri berupaya maksimal menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terlebih setelah insiden penembakan yang menimbulkan kekhawatiran,” tegas Kompol Haryono dalam keterangannya.
Kehadiran Negara di Tengah Masyarakat
Menurut Haryono, pengiriman personel Brimob tidak hanya bertujuan memperkuat pengamanan, tetapi juga menjadi simbol nyata kehadiran negara di tengah masyarakat Papua. Ia menekankan bahwa Polri akan terus berada di garis depan untuk memastikan rasa aman dan damai.
“Kami mengimbau seluruh warga tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu yang berkembang. Mari bersama menjaga perdamaian di tanah Papua,” ujarnya.
Baca Juga: Satgas Pamtas RI-PNG Bongkar 4 Kebun Ganja di Pegunungan Bintang Papua
Langkah cepat Polri melalui pengerahan pasukan Brimob ini mendapat sorotan positif dari berbagai pihak, baik di tingkat lokal maupun nasional. Banyak kalangan menilai bahwa pengiriman personel tambahan merupakan bentuk koordinasi yang baik antara pusat dan daerah dalam merespons situasi darurat di Papua.
Kehadiran Brimob di Agats diharapkan mampu meredam keresahan masyarakat sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah menjaga keamanan di wilayah perbatasan timur Indonesia.
Stabilitas Keamanan Papua
Papua selama ini menjadi salah satu daerah dengan tantangan keamanan yang cukup kompleks. Insiden kekerasan, termasuk penembakan terhadap warga sipil, kerap menjadi pemicu munculnya ketegangan sosial. Oleh karena itu, kehadiran pasukan Brimob di Agats dipandang sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi dampak lebih besar.
Pemerintah pusat bersama aparat keamanan terus berupaya membangun pendekatan komprehensif di Papua, yakni tidak hanya melalui langkah keamanan, tetapi juga pembangunan ekonomi, pendidikan, serta dialog bersama masyarakat adat.
